All About Naruto

Masashi Kishimoto : Sang Pembuat Naruto

Masashi Kishimoto : Sang Pembuat Naruto

Masashi Kishimoto (岸本 斉史 Kishimoto Masashi, lahir di Prefektur Okayama, Jepang, 8 November 1974; umur 39 tahun[1] adalah seorang Mangaka Jepang. Masashi Kishimoto mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Dia menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya, Naruto sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain. Dia suka membaca manga sejak usia muda, sampai dia menunjukkan keinginannya untuk menulis manga sendiri. Akira Toriyama dan Katsuhiro Otomo adalah sebagai inspirasi utamanya. Pada tahun 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di Shounen jump membuat Kishimoto menerima penghargaan hop step. Saudara kembar Masashi Kishimoto, Seishi Kishimoto, juga merupakan seniman manga dengan karyanya yang terkenal 666 Satan (O-Parts Hunter) dan Blazer Drive. Selama penerbitan Naruto, Kishimoto menikah dan menjadi seorang ayah.[2]'

Riwayat 


Masashi Kishimoto lahir di Katsuta,Prefektur Okayama,Jepang pada tanggal 8 Novemember 1974.Kishimoto mulai mengembangkan bakat menggambarnya sejak duduk di bangku SD.Kishimoto lahir sebagai anak kembar. Kishimoto menyebut pembuat serial manga terkenal Dr.Slump dan Dragon Ball,Akira Toriyama, sangat mempengaruhi dirinya. Kishimoto juga mengaku serial manga dan anime berjudul Akira karya Katsuhiro Otomo turut memberi pengaruh atas karya-karyanya. Ketika belum sekolah ia sangat senang menonton Doraemon. Teman-teman seusianya suka menggambar karakter serial itu dan ia sering mengatakan kesalahan gambar temannya dan menunjukkan bagaimana karakter itu seharusnya digambar. Hobinya menggambar semakin menjad-jadi. Buku catatan sekolahnya dipenuhi dengan gambar karyanya. Saking sukanya menggambar sampai-sampai saat bersembuyi saat bermain petak umpet pun dia menggambar. Doraemon sebagai anime favoritnya berakhir ketika menonton serial Mobile Suit Gundam. Mulailah ia menggambar karakter robot dari serial itu. Setelah itu ia menggemari Dr.Slump karya Akira Toriyama. Ia menggambar karakter Dr.Slump dan mengikutkan gambar krayon dari tokoh Arale-chan dalam sebuah kontes. Kishimoto juga menyukai serial manga Shonen Jump berjudul Kinnikuman. Dia dan saudaranya sering mencoba membuat karakter jagoan mereka sendiri. Kishimoto menamakan jagoannya Wasabiman atau Mustardman yang diambilnya dari nama bumbu masak. Setelah Dr.Slump,satu lagi karya Akira Toriyama yaitu serial anime Dragon Ball menjadi idola Kishimoto. Ia sangat terobsesi pada Akira Toriyama. Saat itu ia mulai berpikir menjadi seorang mangaka menyenangkan dan bercita-cita menjadi seorang mangaka terkenal seperti Akira Toriyama. Diapun mulai membuat manga berjudul Hiatari-kun,sebuah cerita berkisar tentang ninja remaja yang bisa dikatakan sebagai ide awal Naruto. Saat sekolah dasar ia tidak mendapat uang jajan untuk membeli majalah Shonen Jump yang harganya 190 Yen saat itu,tapi ada teman yang mau memimjamkannya. Di bagian info game majalah Shonen Jump ia pertama melihat sebuah gambar yang mirip goresan Akira Toriyama. Game berjudul Dragon Quest memang didesain oleh mangaka idolanya itu. Sayangnya Kishimoto tidak memiliki game Famicom sendiri. Orangtua Kishimoto tidak mau membelikan dia dan adiknya,sehingga mereka berusaha meminjam pada teman mereka. Kemudian ayah mereka akhirnya membelikan Famicom dan software Dragon Quest yang pertama ia miliki. Sang ayah yang awalnya anti video game akhirnya ikut bermain.

Memasuki SMP,Kishimoto mempunyai hobi baru yaitu bermain baseball. Kerajingan baseball dan juga karena pelajaran makin berat membuatnya hanya punya sedikit waktu atau tidak sama sekali untuk menggambar. Saat Kishimoto menyadari dirinya terlalu besar untuk menggambar, ia melihat poster film ketika pulang sekolah, yang merupakan gambar terbaik yang dilihatnya. Gambar yang dilihatnya adalah poster anime Akira karya Katsuhrio Otomo. Hal ini membangkitkan kembali semangat menggambarnya dan berusaha menggambar sepersis Otomo. Goresan Kishimoto mengalami perubahan besar setelah mempelajari Akira. Ia menghabiskan banyak waktu untuk belajar dan mengerti gaya Otomo,tapi tidak berhasil. Kishimoto sadar bahwa itu adalah gaya orisinil Otomo dan tak seorangpun bisa menirunya. Ia akhirnya berusaha membuat gayanya sendiri, namun ternyata sangat sulit dan bahkan nyaris tidak mungkin. Maka mulailah Kishimoto berusaha menggambar sepersis Otomo. Di bangku SMA kelas 11, Kishimoto berhasil membuat manga 31 halaman. Ia meminta pendapat adiknya. Karyanya dinilai jelek oleh adiknya. Kishimoto tidak terima dan minta pendapat ayahnya. Karyanya juga dicap jelek oleh ayahnya. Walau begitu Kishimoto sadar bahwa impiannya mendapat penghargaan sebagai mangaka pemula bisa terwujud jika terus berkarya. Setelah membuat beberapa manga yang dinilainya tidak terlalu bagus, ia bertanya-tanya apa yang membuat manga orang lain terlihat bagus. Kesibukannya menggambar membuat prestasi Kishimoto hancur. Ia lulus SMA dengan peringkat 38 dari 39 siswa. Dengan nilai itu ia merasa takkan bisa melanjutkan kuliah. Tidak bisa membuat manga yang bagus dan tidak memiliki prestasi tinggi membuat Kishimoto bertanya-tanya akan jadi apa dirinya kelak.

Akhirnya Kishimoto melanjutkan pendidikannya di akademi seni. Saat kuliah inilah ia membuat manga berjudul Karakuri yang berhasil menarik perhatian penerbit Shueisha untuk menerbitkannya tahun 1996. Karena karyanya ini Kishimoto mendapat Hop Step Award, sebuah penghargaan bulanan majalah Shonen Jump yang diberikan untuk mangaka amatir berbakat. Setelah lulus kuliah, Kishimoto bekerja keras membuat manga Naruto yang kemudian dimuat di Akamaru Jump pada bulan Agustus 1997. Dia kemudian mengubah kisahnya dan menghadirkan kembali Naruto di majalah mingguan Shonen Jump pada tahun 1999. Inilah kisah Naruto yang kita kenal sekarang ini, kisah yang membuat nama Kishimoto terkenal.

PekerjaanEdit
Kishimoto pertama bekerja sebagai artis manga Karakuri (カラクリ), yang dia kirimkan ke Shueisha pada tahun 1995. Hal ini membuatnya mendapatkan Shōnen Jump Mingguan "Hop Step Award" pada tahun 1996, yang diberikan kepada seniman manga baru.[3] Hal ini diikuti pada tahun 1997 oleh versi one-shot dari Naruto (NARUTO-ナルト-), diterbitkan dalam Akamaru Jump Summer. Pada Desember 1997, Kishimoto menjadi artis Shōnen Jump Mingguan untuk pertama kalinya dengan versi serial Karakuri di Shōnen Jump Mingguan 1998 No. 4-5, tapi itu segera dibatalkan karena kinerja yang buruk dalam voting pembaca. Pada September 1999, versi edisi Naruto perdana di 'Shōnen Jump Mingguan 1999 No. 43, dan cepat jadi hit. Naruto masih terus berlangsung, dengan lebih dari 60 volume diterbitkan, dan telah terjual lebih dari 113 juta kopi di Jepang dan lebih dari 95 juta kopi di Amerika Serikat,[4] diikuti oleh lebih dari 93 juta kopi di seluruh dunia (di luar Jepang dan Amerika Serikat) bersama volume 36, juga sedang diadaptasi menjadi dua seri anime sukses. Manga Naruto telah menjadi salah satu top manga dari Viz Media,[5] terhitung selama hampir 10% dari seluruh penjualan manga di Amerika Serikat pada tahun 2006.[6] Ketujuh volume yang dirilis oleh Viz menjadi manga pertama yang pernah memenangkan Quill Award ketika menerima penghargaan untuk "Best Graphic Novel" pada tahun 2006.[6] Menanggapi kesuksesan Naruto, Kishimoto mengatakan dalam Naruto Collector Winter 2007/2008 dia sangat senang karena penonton di Amerika telah mengerti dan memahami Ninja. Hal ini menunjukkan bahwa penonton Amerika memiliki selera yang baik. Oleh sebab itu mereka dapat menerima sesuatu yang sebelumnya asing bagi mereka."[7]

Dua mantan asisten, Osamu Kajisa (Tattoo Hearts) dan Yuuichi Itakura (Hand's), juga telah sukses setelah mereka bekerja untuk Naruto.[8][9][10] Pada tahun 2009, Kishimoto merancang sebuah kostum tambahan untuk karakter video game Lars Alexandersson pada Tekken 6, dan pada tahun 2010 karakter ini muncul dalam Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 2 sebagai bagian dari lintas-promosi khusus.[11] Pada tahun 2010, Kishimoto juga memproduksi one-shot manga baseball, Bench (ベンチ, Benchi), sebagai bagian dari Jump's proyek "Top of the Super Legend", keenam serial manga one-shot oleh artis terkenal Shōnen Jump Mingguan. Untuk kesembilan film Naruto, Road to Ninja: Naruto the Movie, Kishimoto bertanggung jawab untuk kedua cerita dan desain karakter.[12] Dalam rangka mempromosikan film, Kishimoto juga bekerja di Motion Comic Naruto. DVD yang memperlihatkan adegan dari manga 3D tersebut diberikan kepada 1,5 juta orang pertama yang pergi dan menonton ke bioskop.[13] Sehubungan dengan promosi Naruto Kishimoto memberitahukan kepada Tetsuya Nishio pada July 2012 bahwa seri tersebut akan memaan waktu lebih dari satu tahun dan setengahnya untuk mengakhiri. Namun, Kishimoto mengakui bahwa tampaknya manga buatannya akan terus berlanjut sampai jangka waktu yang dia tentukan.[14] Pada bulan April, 2012, diumumkan bahwa Kishimoto akan menerbitkan versi one-shotnya yang telah lama ditunda mafia manga, Mario, di Jump Square,[15] berdasarkan RAW, 160 halaman naskah ia mulai kerjakan sebelum Naruto menjadi serial.[16] Sepanjang tahun 2013, beberapa one-shot Kishimoto terlihat adanya isu-isu Debut bahasa Inggris dalam Shōnen Jump Mingguan majalah digital , termasuk Mario, Bench, dan rintisan Naruto asli.

Pengaruh 


Sejak waktu kecil, Kishimoto senang membaca manga, ia terinspirasi untuk menulis satu manga setelah melihat poster film Akira. Hal ini membuatnya menganalisa karya seni Akira, Katsuhiro Otomo, maupun Akira Toriyama, dan sejumlah para seniman yang ia kagumi. Menyadari bahwa keduanya memiliki gaya mereka tersendiri mengenai desain, Kishimoto memutuskan untuk menggambar manga dengan gayanya sendiri.[25] Ketika Kishimoto awalnya menciptakan serial Naruto, dia melihat ke info shōnen lainnya untuk mendapatkan pengaruh manga ketika mencoba untuk membuat karakternya seunik mungkin.[26] Kishimoto mengutip serial Akira Toriyama Dragon Ball sebagai salah satu pengaruhnya, dan mencatat bahwa Goku, peran utam dalam Dragon Ball, sebagai kunci dalam pembuatan Naruto Uzumaki karena kepribadiannya yang energik dan nakal.[27] Ketika mendesain ulang tiga karakter untuk serialnya, Kishimoto mengutip The Matrix, sebagai salah satu film favoritnya, dan sebagai inspirasi pakaian yang dikenakan tersebut.[28] Ia juga mengutip Yoshihiro Togashi sebagai salah satu penulis manga favorit,[29] sedangkan manga Sasuke buatan Sanpei Shirato, serial dimana Kishimoto sangat menyukainya, menginspirasi Kishimoto dalam pengembangan karakter Sasuke Uchiha.[30] Selama penerbitan serialnya, Kishimoto menikah dan punya anak. Perubahan pada kehidupan pribadinya mempengaruhi serial ini ketika ia membuat tokoh utama Naruto Uzumaki menemui orangtuanya, sesuatu yang penulis ingin sampaikan pada karakter tersebut berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang ayah.[2]

Ketika menggambar karakter, Kishimoto mengikuti proses lima langkah yang ia terapkan sebagai berikut: konsep dan sketsa kasar, penyusunan, penebalan, shading, dan mewarnai. Langkah-langkah ini diikutinya ketika ia menggambar manga sesungguhnya dan membuat ilustrasi warna yang biasanya menghiasi sampul tankōbon, sampul Shōnen Jump Mingguan, atau media lain, tapi cara ini ia manfaatkan untuk perubahan sesekli.[31] Misalnya, ia menggunakan sebuah airbrush untuk satu ilustrasi sampul Shōnen Jump Mingguan, tetapi dia memutuskan untuk tidak menggunakannya untuk gambar selanjutnya.[32]
0 Komentar untuk "Masashi Kishimoto : Sang Pembuat Naruto"

Back To Top